Minyak Atsiri Indonesia

Juniaty Towaha dan Gusti Indriati

MULTIFUNGSI TANAMAN KAYU MANIS (Cinnamomum)

Oleh: Juniaty Towaha dan Gusti Indriati; Balittri

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 14 Nomor 2, Agustus 2008

Kayu manis (Cinnamomum sp.) merupakan salah satu tanaman multi fungsi yang dapat digunakan dalam industri makanan, minuman, obat-obatan, kosmetika/ aromatika dan rokok keretek, selain berfungsi juga sebagai pengawet tanah dan air. Persentase nilai ekspor kayu manis Indonesia tahun 2005 ke beberapa negara tujuan utama seperti Amerika, Jerman, Belanda dan Singapura masing-masing 46, 4, 11 dan 4%. Tanaman ini dapat dipanen dengan beberapa cara. Cara panen dengan mengupas tanpa menebang pohon, memberikan dampak yang baik ditinjau dari sudut produksi. Pengembangan kayu manis dengan sistem kupas mampu menunjang reboisasi. Beberapa produk yang dihasilkan tanaman kayu manis adalah : kulit utuh (stik), kayu manis, minyak atsiri, buds, oleoresin dan bahan untuk pestisida botani.

Tanaman kayu manis (Cinnamomum sp.) merupakan tanaman tahunan, termasuk famili Lauraceae, salah satu komoditas ekspor penting Indonesia. Persentase nilai ekspor kayu manis Indonesia ke beberapa negara tujuan utama seperti Amerika, Jerman, Belanda dan Singapura berturut-turut sebesar 46, 4, 11 dan 4%. Pada tahun 2005 komposisi ekspor sebagian besar dalam bentuk kayu manis bukan bubuk (95%) dan sisanya 5% adalah kayu manis bubuk.

Jenis kayu manis yang dikenal di dunia sebanyak 300 spesies dan 12 spesies di antaranya terdapat di Indonesia. Ada tiga spesies utama dikenal di Indonesia yaitu : C. burmanii BL., C. zeylanicum Brey dan C. cassia Presl. Kulit batang, dahan dan rantingnya dapat digunakan untuk bahan minyak dan obat, juga dapat dihasilkan minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri kosmetika, farmasi dan industri makanan. Akhir-akhir ini kayu manis digunakan sebagai bahan pelengkap yang dapat menimbulkan aroma harum alami pada produk handicraft dan furniture. Sejauh ini tanaman kayu manis diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat yang ditanam petani sebagai usaha sampingan dan belum ada swasta/pengusaha yang bergerak dalam pengembangan pertanaman kayu manis di Indonesia.

Budidaya tanaman kayu manis

Kayu manis menghendaki tanah yang subur, gembur dengan drainase yang baik serta kaya bahan organik. Sebagian besar tanaman kayu manis tumbuh di daerah yang memiliki suhu berkisar 10 – 230C, pada ketinggian 100 – 1.200 m dpl. Ketinggian terbaik untuk menghasilkan produk kulit kayu manis adalah 500 – 900 m dpl. Pada dataran rendah (300 – 400 m dpl) tanaman dapat tumbuh baik, tetapi produksi kulit rendah dengan ketebalan kulit kurang 2 mm serta warna kulit kuning kecokelatan. Semakin tinggi tempat tumbuhnya, maka terjadi perubahan warna kulit mendekati cokelat sampai kecokelatan.

Salah satu kendala utama dalam budidaya kayu manis adalah akibat serangan penyakit bengkak dan bercak daun yang disebabkan oleh Aecidium cinnamoni, Pestalotia cinnamoni dan Cephaleuros virescens. Penyakit ini dapat menyerang tanaman mencapai 40 – 80%, yang mengakibatkan daun busuk dan gugur.

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan setek, cangkok, cabang air, layering dan memelihara tunas yang tumbuh pada tunggul bekas pohon yang sudah ditebang. Perbanyakan secara generatif melalui biji yang diperoleh dari pohon induk yang memiliki umur minimal ≥ 10 tahun dan telah masak sempurna.

Penananam kayu manis di lapang dilakukan setelah bibit berumur 8 – 12 bulan, tinggi mencapai 60 – 80 cm. Jarak tanam tergantung elevasi dan umumnya digunakan adalah 1,5 x 1,5 m ; 2 x 2 m ; 2,5 x 2,5 m ; 3 x 3 m dan 4 x 4 m. Dari hasil penelitian menunjukkan jarak tanam yang terbaik adalah 2 x 3 m, hal ini bertujuan agar diperoleh batang yang lurus.

Pemupukan pada tanaman kayu manis bervariasi jumlahnya tergantung umurnya. Pupuk kandang diberikan sebanyak 5 – 10 kg/pohon dengan cara disebarkan atau dibenamkan ke dalam tanah atau sekeliling parit di bawah tajuk tanaman setahun sekali. Untuk mendapatkan produksi kulit yang terbaik dilakukan pemupukan anorganik yang disesuaikan dengan umur tanaman (bertahap) (Tabel 1).

0t1

Penyiangan dan sanitasi lingkungan dilakukan bersamaan dengan pemupukan, dianjurkan 2 – 4 kali dalam setahun.

Panen dan cara panen

Tanaman ini dapat dipanen dengan beberapa cara yaitu : 1. batang dipotong sekaligus, 2. cara ditumbuk, 3. cara batang dipukul-pukul sebelum ditebang, 4. cara viltrasi/ vietnam yaitu dengan memotong bagian kulit batang berselang-selang. Cara panen dengan mengupas tanpa menebang pohon, memberikan dampak yang baik ditinjau dari sudut produksi maupun fungsi tanaman dalam konservasi tanah dan air sehingga pengembangan kayu manis dengan sistem kupas mampu menunjang reboisasi.

Pemanenan kulit kayu manis dilakukan melalui 2 fase yaitu fase pertama adalah penjarangan untuk mencari suatu pertumbuhan yang rendabel dan fase kedua adalah pengambilan hasil pada waktu yang ditentukan. Panen pertama ditujukan untuk penjarangan tanaman terutama pohon yang pertumbuhannya kurang baik pada umur 3 – 5 tahun, hasil kulit rata-rata 0,5 kg/batang, sedangkan panen kedua pada umur tanaman cukup dewasa (6 – 9 tahun), hasil kulit 2,5 kg/batang dan telah memenuhi syarat ekspor. Cara panen umumnya dilakukan dengan cara mengupas kulit batang di bawah 25 cm dari permukaan tanah sampai ketinggian 100 cm dengan lebar 5 atau 10 cm kemudian pohon dipotong pada ketinggian 20 cm. Sisa batang yang masih utuh kemudian dikuliti dan dibiarkan untuk pertumbuhan tunas-tunas baru. Sebelum dikupas terlebih dahulu kulit batang dibersihkan dari kotoran dan lumut dengan menggunakan pisau khusus.

Pengolahan

Pengolahan kayu manis di tingkat petani sangat sederhana yaitu mengeringkan kulit yang sudah dipanen dan sudah dikupas kulitnya. Dalam keadaan kering kulit kayu manis akan menggulung. Lama pengeringan sangat tergantung dari sinar matahari dan umumnya 3 – 4 hari. Sisa ranting dan daun kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri yang termasuk golongan cinnamomum leaf oil.

Pemanfaatan

Tanaman kayu manis merupakan salah satu tanaman multi fungsi yang dapat digunakan dalam industri makanan, minuman, obat-obatan dan kayu bakar yang berasal dari bagian batang, dahan, ranting, pucuk, daun dan akar tanaman. Beberapa produk yang dihasilkan tanaman kayu manis adalah : kulit utuh (stik), kayu manis, minyak atsiri, buds, oleoresin dan pestisida botani. Rendemen minyak kulit dahan berkisar antara 0,16 – 1,26% dan kulit ranting 0,15 – 1,18% berdasarkan berat kering. Kulit kayu manis sebagian besar digunakan untuk penyedap dalam industri makanan, minuman dan makanan kecil seperti permen, sedangkan minyak dan oleoresin kayu manis disamping digunakan dalam industri makanan dan minuman juga industri rokok dan kosmetika.

Minyak atsiri yang dihasilkan tanaman kayu manis dapat diperoleh dari daun, ranting, kulit dan bubukbubuk kulit kayu manis. Minyak kayu manis biasa diperoleh dengan destilasi air dan uap.

Minyak daun kayu manis merupakan minyak yang paling murah harganya. Minyak daun kayu manis diproduksi di Srilangka, digunakan untuk bahan penyedap makanan minuman, industri parfum, farmasi dan rokok. Komponen utama minyak daun kayu manis adalah eugenol berkisar 80 – 90% dan Amerika Serikat merupakan konsumen utama minyak daun kayu manis.

Minyak kulit kayu manis jumlahnya sangat sedikit dan harganya sangat mahal, diproduksi di Srilangka. Konsumen utama minyak kulit kayu manis adalah Eropa untuk jenis C. zeylanicum dan jenis C. cassia utamanya adalah Amerika Serikat. Komponen kimia yang terdapat pada minyak kulit kayu manis adalah -pinen, kamfen, -pinen, limonen, sineol, p-simen, d-kamfor, benzaldehid, linaleol, metil eugenol, sinamaldehid dan eugenol. Khasiat sirup kulit kayu manis dapat menyembuhkan rematik, asam urat, batuk/flu, melancarkan aliran darah, menghilangkan bau badan, menurunkan kadar kolesterol, menghilangkan masuk angin dan mencegah kanker.

Oleoresin paling banyak diperoleh dari kulit kayu manis jenis C. burmanii asal Indonesia dan se- bagian besar diproduksi di Amerika Serikat, Eropa bagian barat dan Singapura.

Pemanfaatan eugenol dari tanaman sebagai pestisida botanis sudah banyak dilaporkan terutama eugenol dari minyak cengkeh. Sinamaldehid merupakan kandungan utama tanaman kayu manis juga bersifat fungisida. Penggunaan minyak kulit kayu manis 30% pada dosis 12 ml/l dan 15 ml/l mampu menekan luas serangan sebesar 31,49% dan 34,35%. Selain itu bahan aktif sinamaldehid yang terkandung pada tanaman kayu manis bersifat racun terhadap hama Blattella germanica L. Kandungan sinamaldehid dalam minyak kulit, ranting dan daun berturut-turut adalah sebesar 66,51, 12,15 dan 38,31%.

Pemanfaatan pestisida nabati merupakan alternatif pengendalian yang tepat saat ini dan perlu dikembangkan di tingkat petani. Pestisida nabati mudah didapat dan harganya relatif bersaing dengan pestisida sintetik, bahan bakunya cukup banyak dan tersedia di sekitar kebun seperti limbah produk kayu manis dan gulma sirih-sirih sedangkan dampak negatifnya terhadap lingkungan, manusia dan hewan ternak dapat diabaikan. Minyak kulit kayu manis telah dijadikan formulasi pestisida nabati dan cukup efektif untuk mengendalikan patogen Fusarium oxysporum, Phytophthora capsici, Sclerotium rolfsii dan Phytophthora cinnamomi.

Penutup

Negara tujuan utama kayu manis adalah Amerika (46%), Jerman (4%), Belanda (11%) dan Singapura (4%). Kayu manis dapat dipanen dengan beberapa cara dan cara panen dengan mengupas tanpa menebang pohon sangat baik dan sistem kupas mampu menunjang reboisasi. Tanaman kayu manis merupakan salah satu tanaman multi fungsi yang dapat digunakan dalam industri makanan, minuman, obatobatan dan kayu bakar. Kayu manis mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan seperti halnya sirup kayu manis dapat menyembuhkan rematik, asam urat, batuk/flu, melancarkan aliran darah, menurunkan kadar kolesterol dan mencegah kanker. Sinamaldehid kandungan utama kayu manis bersifat fungisidal.

Juniaty Towaha dan Gusti Indriati, Balittri

2 Comments »

  1. Saya sedang menxari cinnamomum zeylanicum, apakah kiranya anda tahu tempat untuk mendapatkan cinnamomumjebis tsb. Mohon infonya…

    Comment by Bagus Wibawa — April 2, 2014 @ 9:07 pm


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.