Minyak Atsiri Indonesia

Abstrak Penelitian

ABSTRAK PENELITIAN MINYAK GANDAPURA

PENYULINGAN DAN ANALISIS BEBERAPA JENIS MINYAK GANDAPURA

Oleh: Ma’mun, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

(Buletin TRO Vol. XVI, No. 2, 2005)

ABSTRAK

Minyak gandapura dihasilkan dari daun dan gagang tanaman gandapura (Gaultheria sp.) melalui proses penyulingan. Komponen utama minyak ini adalah senyawa metilsalisilat yang banyak digunakan dalam industri-industri obat-obatan, bahan pewangi, industri makanan dan minuman. Metilsalisilat dapat juga dibuat secara sintesis dengan reaksi esterifikasi antara metanol dan asam salisilat dengan katalis asam sulfat pekat. Indonesia hingga saat ini masih mengimpor baik minyak gandapura maupun sintetisnya, sementara penyulingan minyak gandapura lokal masih dilakukan secara kecil-kecilan menggunakan alat yang sangat sederhana. Tanaman gandapura tumbuh di daerah pegunungan di Jawa dan Sumatera namun belum dibudidayakan. Percobaan penyu-lingan minyak gandapura dilakukan pada jenis gandapura daun lebar (G. fragrantissima) asal dataran tinggi Dieng Wonosobo Jawa Tengah dan asal Gunung Gede Jawa Barat, jenis daun kecil (G. procumben) asal Sukamulya Jawa Barat. Minyak yang dihasilkan dievaluasi karakteristik fisika kimianya dan dibanding-kan dengan minyak gandapura hasil penyulingan lokal, minyak impor dan minyak sintetis. Hasil percobaan menunjuk-kan bahwa gandapura jenis daun lebar asal Gunung Gede rendemen minyaknya lebih tinggi dari jenis yang lain, yaitu 1,20%, akan tetapi kandungan metilsalisilatnya hanya 85,15%. Sedangkan jenis daun lebar asal Dieng Wonosobo menghasilkan minyak sebesar 0,8% dengan kadar metilsalisilat lebih tinggi, yaitu 97,40%. Gandapura jenis daun kecil memiliki rendemen minyak maupun kandungan metilsalisilat yang sangat rendah, masing-masing 0,05% dan 38,20%. Penyulingan gandapura lokal hanya menghasilkan minyak 0,10% dengan kandungan metilsalisilat 82,23%. Kandung-an metilsalisilat tertinggi terdapat pada minyak asal impor, yaitu 98,40%, sementara dalam minyak sintetis 97,00%. Hasil evaluasi karakteristik fisika kimia minyak, menunjukkan bahwa minyak hasil percobaan dari jenis daun lebar asal Dieng Wonosobo hampir menyerupai minyak asal impor dan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia.

Kata kunci : Minyak gandapura, penyulingan, analisis

ABSTRACT

The Distillation and Analysis of Wintergreen Oil. Wintergreen oil is obtained by steam distillation of herbaceous plant of Gaultheria sp. The main compound of wintergreen oil is methyl salycilate which is used in pharmaceutical, perfume and fragrance, food and beverages industries. Methyl salycilate is also made synthetically by esterification reaction between methanol and salycilic acid with concentrated sulfuric acid as catalytic agent. So far, Indonesia still impor wintergreen oil, meanwhile at the local farmer level wintergreen oil is produced by using traditional distillation methode. Wintergreen plant growth at the highland. The experiment was conducted on the distillation wintergreen of large leaf type from Dieng Wonosobo Central Java, from Gunung Gede West Java and small leaf type from Sukamulya West Java. The physico chemical characteristics of oil produced was evaluated and compare to the characteristics of local oil, imported and synthetic oil. The result showed that the oil yield of large leaf type from Dieng Wonosobo is 0,80%, from Gunung Gede is 1,20%, small leaf type is 0,05% and local distillation is 0,10%. The methylsalycilate content of those oils are 97,41%, 85,18%, 38,20% and 82,23% respectively. The imported oil and synthetic oil have 98,40% and 97,00% methylsalycilate content. In general the oil characteristics of large leaf type from Dieng Wonosobo is almost the same to imported oil and meet the Indonesian National Standard.

Key words : Wintergreen oil, distillation, analysis

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.